Kisah Nabi Nuh 'alaihissalam tentu sudah sangat dikenal. Secara ringkas: beliau berdakwah pada suatu kaum ratusan tahun lamanya. Namun kaumnya menolak dan turunlah azab berupa banjir besar.
Banjir itu melanda seluruh bumi. Tak ada yang selamat kecuali mereka yang berada di atas bahtera Nabi Nuh 'alaihissalam.
Di balik kisah tersebut, ada yang tak boleh luput diperhatikan. Ialah empat keistimewaan Nabi Nuh yang disebutkan dalam Al-Qur'an.
1. Nabi Nuh Berusia Panjang
Para Nabi-Nabi yang lain tentunya memiliki usia yang juga panjang, akan tetapi tidak disebutkan angkanya secara spesifik. Sedangkan Allah menyebut usia Nabi Nuh di dalam Al-Qur'an,
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Ankabut: 14)
Para ulama sepakat bahwa usia yang disebutkan dalam ayat ini adalah usia yang digunakan Nabi Nuh untuk berdakwah kepada kaumnya. Adapun total usia Nabi Nuh ada berbagai pendapat tentangnya.
Cukuplah 950 tahun menggambarkan betapa panjang usia Nabi Nuh 'alaihissalam.
2. Merupakan Nenek Moyang Kedua
Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Adam 'alaihissalam adalah Abul Basyar (nenek moyang manusia), ternyata Nabi Nuh 'alaihissalam juga disebut sebagai Abul Basyar Ats-tsany (nenek moyang kedua) dari seluruh manusia saat ini.
Hal ini berdasarkan firman Allah:
ÙˆَجَعَÙ„ْÙ†َا Ø°ُرِّÙŠَّتَÙ‡ُ Ù‡ُÙ…ُ الْبَاقِينَ
“Dan Kami jadikan anak cucunya (Nuh) orang-orang yang melanjutkan keturunan." (QS. Ash-Shaffat: 77)
3. Dijuluki Abdan Syakura
Nabi Nuh ‘alaihissalam diberi gelar oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dengan sebutan Hamba yang Pandai Bersyukur.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
Ø¥ِÙ†َّÙ‡ُ Ùƒَانَ عَبْدًا Ø´َÙƒُورًا
"Sesungguhnya dia (Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.”(QS.Al-Isra’: 3)
4. Rasul Pertama
Dalil yang menunjukkan bahwa Nabi Nuh ‘alaihissalam adalah rasul yang pertama yaitu pada hadits masyhur tentang syafaat ketika manusia berkata kepada Nabi Nuh 'alaihissalam,
ÙŠَا Ù†ُÙˆØُ، Ø£َÙ†ْتَ Ø£َÙˆَّÙ„ُ الرُّسُÙ„ِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ Ø£َÙ‡ْÙ„ِ الأَرْضِ
“Wahai Nuh, kamulah Rasul pertama kepada penduduk bumi ini." (HR. Muslim)
Demikianlah empat keistimewaan Nabi Nuh ‘alaihissalam. Beliau pula termasuk satu dari lima nabi ulul azmi.
Wallahu ta'ala a'lam.
Rujukan:
Qashashul Anbiya
bekalislam.firanda.com
Nama: Idris bin Yarid, keturunan dari Syits bin Adam.
Masa hidupnya: 4833 – 4188 SM (umurnya: 645 tahun)
Diangkat jadi nabi pada tahun: 4350 SM (pada usia: 483 tahun)
Kaumnya: keturunan Syits, ada juga yang mengatakan keturunan Qabil.
Tempat diutus: Irak Al-Qadim (lama)
Penyebutannya dalam Al-Qur'an: dua kali
Mukjizat:
(1) diturunkan oleh Allah tiga shuhuf (lembaran wahyu);
(2) yang pertama kali menulis dengan qalam (pena) - Ibnu Katsir dalam Qashashul Anbiya menyebutkan, Syaits lah yang pertama kali menulis dengan pena, Nabi Idris mengumpulkannya.
(3) dikenal memiliki nasihat-nasihat bijak dan bahasa sastra (adab) seperti kalimat “khoirud dunyaa hasarotun, wa syarruha nadaamatun” (sebaik-baik dunia hanyalah kerugian, yang paling buruk dari dunia adalah penyesalan).
Wafat: diangkat kepada Allah, lalu diwafatkan di langit keempat.
sumber: ruqoyyah.com
Allah berfirman, "Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." (QS. Maryam: 56-57).
Allah menyebut Nabi Idris sebagai seorang yang benar, jujur, selalu membenarkan ayat-ayat Allah, dan beliau ditempatkan di derajat yang tinggi.
Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma pernah bertanya kepada Ka'ab radhiyallahu 'anhu, "Apa maksud diangkat ke martabat yang tinggi"
Ka'ab menjawab, “Adapun Idris, Allah berfirman mewahyukan kepadanya sesungguhnya setiap hari Aku mengangkat untukmu seperti amalan seluruh anak Adam.”
Nabi Idris terus menambah amal, sampai malaikat mendatanginya. Nabi Idris berkata pada malaikat tersebut, “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku demikian dan demikian. Bicaralah pada malaikat maut agar menunda kematianku hingga aku bisa terus menambah amal.”
Malaikat tersebut lalu mengangkat Nabi Idris ke atas langit dan berjumpa dengan Malaikat Maut di langit keempat. Di sana lah kemudian malaikat mau mencabut ruh Nabi Idris 'alaihissalam.
Dalam hadits tentang Isra' Mi'raj, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berjumpa para nabi di setiap lapisan langit. Di langit keempat, Rasulullah berjumpa dengan Nabi Idris.
Ketika Rasulullah melintas, Nabi Idris menyapa beliau, "Selamat datang saudara yang saleh dan nabi yang saleh."
Wallahu ta'ala a'lam.
Rujukan: Qashashul 'Anbiya karya Ibnu Katsir.
Putra Nabi Adam yang diberi kenabian adalah Syaits. Ibnu Ishaq menyebutkan, "Syaits adalah orang pertama yang menulis dengan pena. Ia menjumpai Nabi Adam selama 386 tahun."
Ibnu Ishaq juga menyebutkan, Syaits lah yang di maksud Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits Muawiyyah bin Hakam As-Sulami saat Rasulullah ditanya tentang tulisan dengan tanah.
Beliau shallallahu' alaihi wasallam menjawab, "Dulu pernah ada seorang nabi menulis dengannya. Maka siapa menulis tepat di tempat tulisannya, maka Itulah (yang terbaik)." (HR. Ahmad dalam musnadnya).
Tentang kenabian Syaits, sudah pernah kita bahas ya, Bunda dan Ayah. Silahkan cek feed IG kami atau buka kembali website kami.
Wallahu a’lam.
Sumber: Qashashul Anbiya karya Ibnu Katsir.
Inilah Gambaran Telaga Rasulullah Al Haudh
Kelak, di Hari Kiamat, terdapat telaga milik Rasulullah shallalhu 'alaihi wasallam. Muslimin akan berbondong-bondong ke sana dan disambu...