Hari Arafah menyimpan kisah spesial yang akan terus dikenang umat Islam. Ada tiga peristiwa unforgettable di hari-hari terakhir muslimin bersama Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam

1. HAJI WADA’

Hari ini, 9 Dzulhijjah di tahun 10 Hijriyyah, Rasulullah berkumpul bersama ratusan ribu shahabat beliau di Padang Arafah. Inilah haji pertama sekaligus terakhir bagi nabiyullah tercinta dan lebih dikenal dengan sebutan "Haji Wada". Kepada para shahabat, beliau menekankan agar mereka memperhatikan dengan seksama bagaimana Rasulullah berhaji dan umrah.

2. PAMIT NABI

Rasulullah terus saja memberikan "tanda" bahwa ajal beliau telah dekat. Beliau berkhutbah, "Barangkali aku tak bisa lagi bertemu kalian setelah tahun ini." 

Beliau bertanya tentang tugasnya sebagai utusan Allâh seakan telah usai sudah penugasan itu. Tentu saja para shahabat menjawab, "Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan, menunaikan, dan telah memberikan nasihat-nasihat." 

3. DISEMPURNAKAN AGAMA

Rasulullah menyampaikan wahyu yang terakhir, ayat pamungkas yang menunjukkan Islam telah lengkap sempurna disampaikan oleh nabiyullah. Ialah surat Al Maidah ayat 3. Hari itu, Islam telah disempurnakan Allah Ta'ala, Islam telah diridhai Allah menjadi agama hingga akhir zaman. 

PADA HARI ITU…

Kenikmatan, rasa syukur, dan kebahagiaan dirasakan oleh para shahabat radhiyallahu 'anhum. 

Namun di hari itu pula, perpisahan dengan Rasulullah akan segera tiba. Sekitar 2 bulan setelah haji wada, yakni di Bulan Safar, Rasulullah menderita sakit. Lalu di Bulan Rabi'ul Awal, Rasulullah wafat, menuju Ar Rafiq Al A'la, tempat tertinggi di sisi Allah. 

Momen Arafah itu... Menjadi kenangan istimewa. Allahumma shalli 'ala Muhammad.

Rujukan: Ar-Rahiq Al-Makhtum karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury rahimahullah.